Konfigurasi Wireless Point to Point

Hai kembali lagi ke gw Ferri Rizaldi :)
Kali iini gw akan membahas materi Mikrotik yang berjudul "Konfigurasi Wireless Point to Point".

Apa itu Wireless ???
Wireless sendiri bisa diartikan "tanpa kabel", yaitu melakukan sesuatu hubungan telekomunikasi menggunakan gelombang elektromagnetik sebagai pengganti media kabel.

Apa itu Point to Point ???
Arti dari Point to Point sendiri itu adalah titik ke titik. Contohnya satu komputer/perangkat yang disambungkan ke satu komputer/perangkat saja baik menggunakan wireless ataupun kabel.

Topologi


Berikut Konfigurasi nya ....

AP

1. Aktifkan/enable kan interface wlan pada router mikrotik, karena pada defaultnya interface wlan itu ter disable.
Buka tab Wireless -> klik wlan1 -> klik centang


2. Masih pada tab wireless, lalu pilih tab security profile dan klik tanda tambah (+). Fungsi security profile ini adalah membuat secret untuk hostpot yang nanti kita akan buat. 


3. Isikan nama untuk secret nya dan isi WPA sebagai secret nya.


4. Setelah secret terbuat, buka lagi tab wireless nya, lalu klik 2x interface wlan nya. Lalu ikuti seperti gambar dibawah.
Keterangan :
Bridge => Hanya ada satu penerima yang bisa terhubung hostpot yang kita buat.
Band => Opsi untuk menentukan standard wireless wireless yang ingin digunakan. Yang gw gunakan ini support semua end device.
SSID => Nama Hostpot.
Security Profile => Secret hostpot. 


5. Setelah dikonfigurasi interface wlan nya, lalu berikan ip pada interface tersebut.


6. Setelah itu atur Firewall NAT agar router dan client bisa terhubung ke internet.


7. Setelah itu coba ping DNS Server dan Google.


STATION

1. Aktifkan dulu interface wlan pada router station.



2. Lalu buat juga security profile pada router station.



3. Pada bagian ini security profile nya harus sama di router AP.


4. Setelah itu masuk ke interface wlan nya, pilih tab scan.


5. Klik start, nanti akan muncul nama SSID si router AP, lalu klik connect.



6. Setelah terkonek, ubah security profile nya dengan yang dibuat tadi.


7. Jika sudah tersambung, maka akan muncul tulisan "R" disamping nama wlan nya.



8. Jika sudah tersambung, beri IP pada interface wlan si router Station.


9. Lalu uji coba dengan mencoba tes ping ke router si AP. Maka hasilnya akan reply.



VERIFIKASI

Masih ingat dengan arti Point to Point ???
Point to Point itu titik ke titik, yang berarti hanya 1 penerima saja yang bisa mengaksesnya. Jika penerima nya lebih dari 1 bisa tidak ??? Tentunya tidak, lihat gambar berikut.

1. Coba nyalakan Wi-Fi di smartphone kalian, cari SSID yang kita buat tadi.


2. Masukkan password nya.


3. Maka hasilnya akan saved/tersimpan saja. Kalau pengguna sebelumnya sudah terputus, baru smartphone kalian bisa terhubung.


Sekian dari gw...
Semoga bermanfaat...

Konfigurasi DHCP Server, Static Lease, ARP Lease Mikrotik

Haii kembali lagi ke gw Ferri Rizaldi:)
Pada kesempatan kali ini gw akan membagikan suatu postingan yang berjudul "Konfigurasi DHCP Server, Static Lease, ARP Lease Mikrotik"

Apa itu DHCP Server ???
Adalah layanan yang secara otomatis memberikan IP Address kepada Client yang me-Request nya.

Apa itu Static Lease ???
Adalah layanan yang secara otomatis memberikan IP Address kepada Client yang me-Request nya. Tetapi IP Address tersebut diberikan secara Statik atau secara Khusus oleh Server DHCP nya.

Apa itu ARP Lease ???
Adalah Sebagai keamanan agar si client hanya bisa mendapatkan IP Address secara DHCP. Jika si client mengkonfigurasi IP Address secara Statik, maka Client itu tidak dapat mengakses nya.

Topologi

Berikut Konfigurasi nya...

DHCP Server

1. Atur IP Address ether yang ingin dijadikan server dhcp nya. Disini gw menggunakan ether 2 sebagai server dhcp nya. Dan ether 1 nya gw disini sebagai ether yang sudah tersambung ke internet.


2. Setelah itu atur DNS nya.



3. Lalu pada tab NAT seperti dibawah, ubah out interface nya menjadi ether 1.



4. Dan masih pada tab NAT, pada tab action, ubah menjadi masquerade.



5. Lalu atur IP Route nya. Atur gateway nya ke IP ether 1.



6. Lalu buka tab DHCP Server. Pilih dhcp setup.



7. Nanti akan muncul kotak seperti dibawah. Pertama masukkan ether yang akan dijadikan Server dhcp nya.


8. Masukkan IP Network ether 2 nya.


9. Lalu masukkan Gateway untuk DHCP nya.


10. Lalu tentukan range IP yang akan dijadikan DHCP.


11. Lalu masukkan DNS server nya.


12. Tentukan Batas waktu habis DHCP Servernya.


13. Jika sudah selesai, maka akan seperti gambar berikut.



14. Selanjutnya masuk ke tab Interface. Lalu buka tab ether lain yang aktif, lalu ubah master port nya menjadi port dhcp server, yaitu ether 2.



15. Jika sudah, coba connect kan client ke ether yang sudah di konfigurasi tadi. Jadikan Automatic. Maka akan muncul daftar client yang menggunakan dhcp yang kita buat tadi.




Static Lease

1. Pilih salah satu client yang akan dijadikan Static lease. Lalu klik Make Static.



2. Lalu ubah IP Address sesuai keinginan. IP Address nya harus yang tercantum di range tadi.



3. Coba lihat lagi di client yang dijadikan static lease. Maka hasilnya akan berhasil.



ARP Lease

1. Buka tab DHCP. Lalu buka tab DHCP yang tadi dibuat. Centang dibagian bawah ada tulisan Add ARP For Leases.

2. Lalu pilih ether yang ingin dijadikan arp lease. Disini gw pilih ether 2. Lalu pada ether itu, lihat ARP, lalu pilih yang reply-only.



3. Coba ubah menjadi statik client yang berada di ether 2.



4. Lalu tes ping gateway nya. Maka hasilnya akan RTO alias Request Time Out.




5. Lalu ubah lagi menjadi DHCP.



6. Maka hasilnya akan reply nge ping ke gateway nya.




Sekian dari gw...
Semoga bermanfaat...

Konfigurasi PHP-FPM Web Server Nginx CentOS 7

Haii kembali lagi ke gw Ferri Rizaldi :)
Pada kesempatan kali ini gw akan membagikan suatu postingan yang berjudul "Konfigurasi PHP-FPM Web Server Nginx CentOS 7".

Apa itu PHP-FPM ???
Dari hasil yang saya cari di situs asli nya, pengertiannya adalah "PHP-FPM (FastCGI Process Manager) is an alternative PHP FastCGI implementation with some additional features useful for sites of any size, especially busier sites."
Artinya "PHP-FPM (FastCGI Process Manager) merupakan implementasi PHP FastCGI alternatif dengan beberapa fitur tambahan yang berguna untuk situs dari berbagai ukuran, terutama  situs yang sangat sibuk."

Tabel Keterangan



Berikut Konfigurasinya.

1. Install wget dahulu. Fungsinya untuk memasang repo luar ke OS kita.



2. Setelah itu download repo epel.
wget http://dl.fedoraproject.org/pub/epel/7/x86_64/e/epel-release-7-9.noarch.rpm



3. Setelah terdownload, pasang repo epel nya ke OS kita.
rpm -ivh epel-release-7-9.noarch.rpm



4. Jika sudah terpasang repo epelnya, lalu install php-mbstring dan php pear dari epel repo.
yum -enablerepo=epel install php-mbstring php-pear -y



5. Tunggu sampai selesai. Jika sudah selesai akan seperti dibawah.



6. Setelah itu pasang repo remi.
yum install -y http://rpms.remirepo.net/enterprise/remi-release-7.rpm



7. Jika sudah, maka akan seperti dibawah.



8. Selanjutnya install php-fpm dari repo remi.



9. Tunggu sampai selesai. Jika selesai, maka akan seperti dibawah.




10. Jika semuanya sudah terinstall, lalu edit file www.conf di folder /etc/php-fpm.d/.



11. Cari script yang tulisannya ada user dan group.



12. Lalu edit yang sebelumnya apache, ubah menjadi nginx.



13. Setelah itu start dan enable kan php-fpm nya.



14. Lalu edit file yang menyimpan hasil konfigurasi di nginx nya. Disini gw mengedit file Vhost Nginx.



15. Lalu tambahkan script berikut di bawah server name.
location ~\.php$ {
fastcgi_pass 127.0.0.1:9000;
fastcgi_param SCRIPT_FILENAME $document_root$fastcgi_script_name;
fastcgi_param PATH_INFO $fastcgi_path_info;
include fastcgi_params;
}



16. Setelah itu, restart nginx nya.



17. Lalu masukkan data berikut lalu simpan dengan nama info.php di folder html nginx.
echo "<?php phpinfo() ?>" > /usr/share/nginx/html/info.php



18 Lakukan pengujiannya di browser client.
www.domain.net/info.php



Sekian dari gw...
Semoga bermanfaat...

Kategori

Kategori