High-level Data Link Control (HDLC)


Haii, kembali lagi ke gw Ferri Rizaldi:)
Pada kesempatan kali ini gw akan memberikan suatu postingan yang mungkin saja berguna untuk kalian semua :D yaitu tentang "High-level Data Link Control (HDLC)".

High-level Data Link Control (HDLC) adalah sebuah protokol yang dibuat oleh Cisco. Protokol ini sering disebut Cisco Proprietary Protocol, artinya sebuah protokol yang hanya bisa digunakan oleh device yang dibuat oleh Cisco saja.

HDLC adalah protocol sebagai encapsulation default untuk Cisco Router pada Serial Interfaces.

HDLC ini digunakan pada saat mengenkapsulasi sebuah paket yang berjalan melalui sebuah serial link atau kabel serial dengan metode enkapsulasi nya menggunakan teknologi WAN.



Apa itu Encapsulation ???

Encapsulation atau bahasa Indonesia nya Enkapsulasi Adalah sebuah proses pembungkusan paket data. Jadi pada saat proses pengiriman paket data, pasti ada sebuah proses yang namanya enkapsulasi atau pembungkusan data.

Enkapsulasi ini terjadi pada Layer 2 dari 7 Osi Layer, yaitu Data Link.

Enkapsulasi ini terjadi saat protokol yang lebih rendah menerima paket data dari protokol yang satu tingkat lebih tinggi diatasnya. Misal Data Link menerima paket dari protokol yang satu tingkat lebih tinggi diatasnya, yaitu Network.

Sedangkan kebalikannya, satu protokol yang tinggi menerima paket data dari protokol yang rendah satu tingkat darinya, maka itu disebut Decapsulation atau bahasa Indonesia nya Dekapsulasi. Yaitu proses pembukaan paket data.

Membangun VoIP Server Menggunakan Trixbox


Haii kembali lagi ke saya Ferri Rizaldi ;)
Pada kesempatan kali ini gw akan membagikan suatu postingan yang berjudul "Membangun VoIP Server Menggunakan Trixbox".

Apa itu VoIP Server???
VoIP Server adalah teknologi yang menjadikan media internet untuk bisa melakukan komunikasi suara jarak jauh secara langsung.

dan Apa itu Trixbox???
Trixbox adalah VoIP Phone System yang berbasiskan sistem source PBX (Private Brance Excange) yang ketika sekali di install di suatu PC dengan interface yang sesuai maka akan dapat digunakan sebagai full feature PBX untuk pengguna rumah, lembaga, dll.

Berikut Cara membangun VoIP Server menggunakan Trixbox :
1. Install Trixbox
Pertama kalian download terlebih dahulu ISO Trixbox nya. Kalian bisa cari di google.
Setelah itu pasang trixboxnya, nanti akan muncul seperti gambar berikut. Kalau sudah seperti gambar dibawah, tekan "enter" untuk memulai penginstall an nya.

Pilih bahasa yang digunakan.

Pilih type keyboard nya.

Setelah itu tentukan zona waktunya.

Lalu masukkan password ROOT untuk login ke trixbox nya.

Berikut proses penginstalannya. Tunggu sampai selesai.

Setelah selesai penginstallannya, login Trixbox nya menggunakan ROOT dan masukkan password ROOT yang tadi.

2. Konfig IP
Setelah login, selanjutnya setting IP Addressnya.

Pilih interface yang ingin di setting IP Addressnya.

Jika kalian ada DHCP Server, maka pada bagian "use DHCP" beri tanda bintang. Jika tidak, hilangkan tanda bintangnya lalu masukkan IP, Netmask, dan Gateway nya.

Setelah dimasukkan IP Addressnya, lalu restart Network nya.

Cek IP Addressnya.

3. Konfig Via GUI
Kita akan mengkonfigurasi Trixbox sebagai VoIP Server lebih mudah menggunakan GUI. Maka ketikkan perintah "passwd-maint" untuk mengatur password ketika ingin mengkonfigurasi Trixbox via GUI nya.

Setelah ter set passwordnya, buka browser dari client lalu ketikkan perintah :
                                                            "http://ip_server"
Setelah itu ubah mode nya menjadi Admin.

Masukkan usernamenya "maint" dan passwordnya yang kalian set tadi.

Setelah itu buka "freePBX" seperti gambar berikut.

Pilih Extensions, lalu klik submit untuk menambah ID untuk client.

Masukkan User Extension dengan nomor.
Masukkan Name dengan nama clientnya.

Lalu cari Secret, untuk password clientnya. Setelah itu klik submit pada paling bawah.
Buat 2 client untuk membuktikan hasilnya.

Setelah itu klik "apply configuration changes" untuk menyimpan konfigurasi tadi.

Setelah itu klik "continue with reload".


4. Konfig Client1
Pada client ini gw menggunakan Aplikasi Xlite.
Atur IP Address client menjadi 1 network dengan Trixbox nya.

Setelah itu tes ping ke Trixbox nya.

Jika sudah berhasil, buka Xlitenya. Lalu ikuti seperti gambar dibawah.

Isi Display Name dengan nama yang didaftarkan pada Trixbox versi GUI nya.
Isi Username dan Authorization Username dengan nomor yang didaftarkan pada Trixbox versi GUI nya.
Masukkan Password Username yang didaftarkan pada Trixbox versi GUI nya.
Isi Domain dengan IP Address Trixbox nya.
Setelah itu klik Apply > OK > Close.

Client 1 sudah siap digunakan.

5. Konfig Client2
Sama seperti di Client1, jadikan Client2 menjadi 1 Network dengan Trixbox.

Setelah itu ping Trixbox nya.

Masukkan Identitas yang didaftarkan di trixbox untuk client2.

Client 2 siap digunakan.

6. Verifikasi
Untuk verifikasi, coba lakukan telepon dari Client1 ke Client2 atau sebaliknya. Jika berhasil maka akan ada telepon dari client1 ke client 2.

Yakkk sekian dari gw tentang Membangun VoIP Server menggunakan trixbox :)
Mohon maaf jika ada kesalahan dalam konfigurasi ini:)
Semoga bermanfaat...

4.7 Konfigurasi Dynamic NAT with Overload



Haii, kembali lagi ke gw Ferri Rizaldi:)
Seperti biasa, pada kesempatan kali ini gw akan membagikan suatu postingan yang berjudul "Konfigurasi Dynamic NAT with Overload".

Sebelum itu apa sih NAT???
Kalian bisa baca di postingan sebelumnya, yaitu Static NAT.

dan apa itu Dynamic NAT with Overload???
Dynamic NAT itu sendiri adalah menerjemahkan beberapa IP Private menjadi IP Publik dengan jumlah yang sama juga seperti IP Privatenya. Misalnya ada 3 IP Private, lalu diubah menjadi 3 IP Publik juga. Pada dynamic NAT biasa ini sangat tidak efektif untuk digunakan, karena semakin banyak IP Private maka akan semakin banyak juga IP Publik yang harus digunakan.

Sedangkan Dynamic NAT with Overload adalah menerjemahkan Bayak atau Beberapa IP Private dalam 1 jaringan dengan cukup hanya 1 atau beberapa IP Publik saja. Dengan kata lain jika ada 3 IP publik, bisa dijadikan 1 IP Publik saja.

Yakk mungkin itu yang saya ketahui dari pengertiannya :)

Langsung saja bagaimana cara konfigurasi nya.

1. Topologi




2. IP Address dan IP NAT Inside & Outside
Setelah kita buat topologinya, selanjutnya ialah mengkonfig IP Address setiap device.
Karena pada IP Address pada postingan ini sama dengan IP Address pada postingan sebelumnya (cuman nambah 2 PC) , maka untuk mengkonfigurasi IP Addressnya bisa dilihat di postingan sebelumnya. Klik di Sini

3. Default Route
Setelah selesai mengkonfig IP Address, selanjutnya konfig Defaul Route untuk rute pengiriman data nya. Pengertian default route bisa dilihat pada postingan sebelumnyaa.

a. Router1 (Router1feri)


b. Router2 (Router2feri)



4. Konfig Dynamic NAT with Overload
Router1feri


Keterangan :
*Label Biru => merupakan sebuah perintah untuk menerjemahkan suatu IP Local.
*Label Kuning => Nomor sumber ACL NAT nya.
*Label Hijau => interface yang terhubung dengan outside network.
*Label Merah => menerjemahkan semua IP Local yang ada di dalam 1 network menjadi 1 buah IP Publik.


Keterangan :
*Label Biru => fungsinya ialah meng - set ACL
*Label Kuning => memperbolehkan network 192.168.1.0 untuk diterjemahkan dalam 1 IP Publik.

Setelah di konfig dynamic NAT nya, coba tes ping dari PC yang terdapat di Inside network. Setelah di ping lalu cek ip nat translation dengan perintah "sh ip nat translation". Nanti akan muncul IP Publik dari Inside networknya. Disini gw IP Publik nya 10.10.10.1.


5. Konfigurasi Static NAT
Loh kok malah Static NAT??? bukannya ini postingan untuk Dynamic NAT???
Lihat pada Catatan nomor 1 pada postingan Static NAT, bisa dilihat di Sini.
Karena IP yang terdapat di Inside network sudah di terjemahkan oleh router 1, maka tidak usah lagi menggunakan dynamic nat. Karena hasil terjemahannya hanya ada 1 IP Publik, maka tidak usah menggunakan dynamic NAT. Cukup menggunakan static NAT saja.

Router2feri


6. Verifikasi
a. Tes Ping
Ping dari PC yang terdapat di Inside network ke Server.


Ping dari Server ke gateway Inside network.


Ping dari Server ke IP Inside network yang terakhir di NAT kan


Kenapa dari ping dari Server ada yang unreachable dan reply??? Jawabannya sama seperti postingan sebelumnya.

b. Show ip nat translation
       Router1
Terlihat pada IP PC Inside network sudah diterjemahkan menjadi 1 IP Publik. Dan Konfigurasi Dynamic NAT with Overload ini berhasil.


       Router2
Dan terlihat juga bahwa IP Publik yang telah diterjemahkan di router 1 diterjemahkan lagi menjadi IP Publik lainnya. Dan konfigurasi Static NAT ini berhasil.


Yak, barangkali itu saja yang saya bisa beritahukan. Jika pada konfigurasi diatas ada yang salah, tolong koreksi dan tuliskan kesalahannya dimana pada kolom komentar :D

Dan jika ada yang ingin bertanya, kalian juga bisa menanyakannya pada kolom komentar, insya allah saya bisa jawab :v

Sekian dari gw
Terima Kasihh...


5.2 Dynamic Host Configuration Protocol Relay (DHCP Relay)


Haii, kembali lagi ke gw Ferri Rizaldi:)
Pada kesempatan kali ini gw akan membagikan suatu postingan yang berjudul "DHCP Relay".
Postingan ini merupakan lanjutan dari postingan sebelumnya, yaitu DHCP.

Sebelumnya apa itu DHCP Relay???
Pada jaringan besar umumnya terdiri dari banyak segmen (umumnya VLAN) dan ratusan atau ribuan komputer. Tentu sulit sekali untuk me-manage IP untuk sekian banyak PC itu. Yang mudah tentu menggunakan DHCP Server, namun bagaimana bila segmen dari DHCP Server tersebut berbeda dengan letak PC (berbeda jaringan/network) yang ingin mendapat IP itu ? Jawabannya adalah menggunakan DHCP Relay.
Jadi DHCP Relay itu meminta dan melanjutkan IP ke DHCP Server dan memberikan IP tersebut ke PC yang nge-request. yakk seperti mungkin seperti itulah pengertiannya :D

Pertama yang harus kalian siapkan adalah :

Device
OS
Hostname
IP ADDR
GAT
DNS
Server1
Centos7
DHCP-Server
10.10.10.2/24
10.10.10.1
10.10.10.2
Server2
Centos7
DHCP-Relay
20.20.20.2/24
20.20.20.1
20.20.20.2
Client1
Windows8
PC-Ferri-1
Dynamic
Dynamic
Dynamic
Client2
Windows8
PC-Ferri-2
Dynamic
Dynamic
Dynamic


1. TOPOLOGI


2. Konfig Router
Tambahkan IP pada router sebagai gateway.
Ether1 untuk gateway DHCP Server.
Ether 2 untuk gateway DHCP Relay.

3. Konfig DHCP-Server
Di DHCP Server, kalian install terlebih dahulu DHCP nya.

Setelah terinstall, selanjutnya edit file "dhcpd.conf" yang terletak di direktori "/etc/dhcp/"

Setelah itu tambahkan scripts DHCP seperti gambar di bawah ini.

Setelah itu restart DHCP nya.

Untuk melihat DHCP nya sudah berjalan, bisa dilihat dengan perintah
                                       "systemctl status dhcpd"

4. Konfig DHCP-Relay
Setelah dikonfig pada DHCP Server, selanjutnya konfig juga pada DHCP Relay nya. Caranya install terlebih dahulu DHCP nya.

Setelah terinstall, akan ada file "dhcrelay.service". Copy file tersebut yang terletak di direktori "/lib/systemd/system" ke "/etc/systemd/system".

Setelah di copy, edit file "dhcrelay.service" dengan perintah nano atau vi.

Pada bagian "[Service]", tambahkan IP DHCP Server setelah kata "--no-pid".

Setelah diedit file "dhcrelay.service" nya, agar bisa berjalan dengan lancar. Selanjutnya restart daemon dengan perintah :
                                           "systemctl --system daemon-reload"

Selanjutnya kalian jalankan dhcrelaynya. Dengan perintah :
                                                    "systemctl start dhcrelay"

Untuk melihat dhcrelay nya berjalan, bisa dilihat dengan perintah :
                                                    "systemctl status dhcrelay"

5. Pembuktian di Client
a. Client 1
untuk pembuktian di client1, IP Address yang di client1 jadikan Otomatis. Setelah itu cek detail IP Address nya.

b. Client 2
Untuk di Client2, Cara pembuktiannya sama seperti di client1, yaitu IP Address jadikan Otomatis. Dan setelah itu cek detail IP Address nya.

c. Verifikasi terjadinya DHCP di DHCP Server
Untuk verifikasi proses DHCP, bisa dilihat di DHCP Server. Caranya cek lagi status DHCP nya.
Caranya dengan perintah :
                                                     "systemctl status dhcpd"

d. Verifikasi terjadinya DHCP di WireShark


6. Static DHCP
Loh kok ada Static DHCP??? Bukannya DHCP itu memberikan IP Address secara otomatis???
Static dalam artian ini bukanlah menyetting IP Address manual di Client. Tetapi menyetting IP Address manual yang dilakukan pada DHCP Server.
Jadi, Static DHCP ini memberikan IP secara khusus untuk client yang bersangkutan.
Bagaimana caranya??? Perhatikan gambar berikut.

Pertama, kalian lihat terlebih dahulu Hostname dan physical address/IPv6 di client. Disini gw melihatnya di client2.

Setelah itu daftarkan Hostname dan IPv6 nya si client ke server. caranya :
Buka server > edit file dhcp.conf.
Tambahkan scripts berikut :

Host "nama_hostname_PC" {
          hardware ethernet "IPv6_client";
          fixed-address "ip_yg_ingin_kalian_berikan";
}

Jangan lupa hilangkan tanda petik (").

Setelah ditambahkan, selanjutnya restart DHCP nya.

Setelah itu restart client nya, lalu lihat lagi IP Address Detail pada client.

Yakk mungkin sekian dulu tentang DHCP Relay nya :D
Jika kalian mendapatkan kesulitan, bisa tuliskan dikomentar :)
Sekian dari gw..
Semoga Bermanfaatt...

Kategori

Kategori